Beberapa waktu yang lalu di media ribut karena
pihak Kementrian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo) mengumumkan 7 point
tuntutannya kepada Research in Motion (RIM)
sebagai penyedia layanan BlackBerry. Ketidakpatuhan RIM terhadap tuntutan-tuntutan Kemkominfo itu
akan berakibat ditutupnya layanan BlackBerry di Indonesia. Dalam sekejap respon
ketidaksetujuan pengguna internet pun berdatangan. Di akun twitter Menteri
Kominfo ini dibanjiri dengan berbagai protes baik yang pro maupun yang kontra. Tetapi sangat terlihat
kalau serangan yang kontra lebih ganas, baik yang sopan maupun yang penuh caci
maki.
Ke 7 tuntutan pemerintah itu yaitu 1) RIM harus
mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 2) RIM diminta membuka
perwakilannya di Indonesia,
karena pelanggannya sudah lebih dari dua juta orang. 3) RIM diminta membuka
service center di Indonesia. 4) RIM diminta merekrut tenaga kerja lokal secara
proporsional. 5) RIM diminta sebanyak mungkin menggunakan konten lokal Indonesia,
khususnya mengenai software. 6) RIM diminta memasang software blocking situs porno. 7) RIM diminta membangun server/repeater di Indonesia agar
aparat penegak hukum dapat melakukan penyelidikan terhadap pelaku kejahatan.
Secara
umum kalau melihat tuntutan itu sepertinya tidak ada yang salah. Bahkan beberapa
dari tuntutan itu pada saat Kemkominfo mengumumkan tuntutan ini, sudah
dilaksanakan oleh RIM. Lalu apa yang membuat tuntutan itu mendapat perlawanan
yang luar biasa dari pengguna internet (tweeps, facebooker, kaskuser,dll) di Indonesia
? Bagaimana pula aturan sejenis di negara-negara lainnya diberlakukan ?
Faktor Tifatul Sembiring
Ide
Menkominfo tersebut sebenarnya didukung oleh banyak lembaga negara. KPK, Polri,
YLKI, dan praktisi dan expert IT di
Indonesia mendukung gagasan itu. Dengan adanya server di Indonesia yang memungkinkan penegak
hukum bisa mengakses data itu pencegahan dan penanganan berbagai tindakan kejahatan
akan sangat terbantu. Dengan adanya service center di Indonesia, pengguna
BlackBerry pun akan sangat diuntungkan terutama untuk layanan purna jual, dan
keuntungan-keuntungan lainnya baik itu untuk pengguna BlackBerry sendiri maupun
untuk kepentingan negara.
Dan rupanya
memang serangan pengguna internet yang luar biasa terhadap tuntutan itu tak
terlepas dari faktor sang menteri, Tifatul Sembiring. Sejak awal
pengangkatannya sebagai menteri Komunikasi dan Informatika di internet sudah
banyak komentar penolakan dan underestimate
kepada menteri mantan Presiden PKS ini. Beberapa waktu kemudian evaluasi UKP4 mengatakan Tifatul
Sembiring bersama Menkumham dan Menteri PU mendapat raport merah. Ditambah lagi
dalam Survey LSI juga disebutkan Tifatul Sembiring layak masuk bursa menteri
yang harus di reshuffle. Serangan berturut-turut itu membuat makin mencitrakan
Tifatul Sembiring sebagai menteri yang tidak capable. Pencitraan tentang menteri yang gagal itu diperparah lagi
dengan berbagai tindakan ide, ucapan dan tindakan kontroversial lainnya.
Selain RUU
penyadapan yang mengharuskan KPK harus izin dulu kepada pengadilan untuk
menyadap, salaman dengan Ny. Obama juga makin menambah daftar kontroversi
menkominfo ini. Dengan bekal-bekal kontroversi yang dimiliki, makanya ketika
ada rencana Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Komunikasi dan
Informatika mau mengatur RIM karena berbisnis di Indonesia, publik sangat
gampang terprovokasi dengan “Tifatul mau memblokir BlackBerry"
Blackberry di Rusia dan negara lainnya
Sejak
awal RIM sudah menyatakan bahwa teknologi komunikasi yang mereka usung
memberikan jaminan rahasia dan privasi penggunanya. Komunikasi yang dilakukan
melalui BlackBerry tidak akan bisa disadap oleh pihak ketiga. Dan ini juga yang
membuat BlackBerry sangat menarik bagi penggunanya. Namun ternyata kecanggihan
ini bagai pisau bermata dua. Kecanggihan ini digunakan oleh teroris di
Mumbai-India untuk mengatur serangan mereka yang menewaskan lebih dari 170
orang. Dinas keamanan dan intelijen India mengaku kesulitan menembus
dan melakukan deskripsi terhadap layanan komunikasi BlackBerry yang dienskripsi
dengan sangat canggih. Pihak India
merasa ini sebagai ancaman nasional akhirnya India
memaksa RIM membangun pusat dara di India
dan memberikan akses bagi penegak hukum di sana
seperti hak akses (penyadapan) data komunikasi via BlackBerry yang diberikan
kepada pemerintah US.
Pasca aksi
teror di Mumbai-India tahun 2008 itu, beberapa negara sudah mulai resah dengan
ketidakmampuan mengontrol komunikasi yang dilakukan via BlackBerry. Uni Emirat
Arab dan Saudi Arabia
mengkhawatirkan kalau layanan BlackBerry digunakan oleh pihak-pihak yang akan
mengganggu kestabilan negara dan meminta hal yang sama kepada RIM dengan
ancaman penutupan layanan itu di negaranya. Di China, RIM berusaha melebarkan
bisnisnya sejak tahun 2006 tetapi baru berhasil di tahun 2008, itupun layanan
BlackBerry betul-betul dibawah kendali pemerintah, bukan hanya pornografi
tetapi juga situs-situs yang kritis pada pemerintahan.
Di
Rusia, Pihak MTS dan RIM sudah menandatangani kesepakatan pemasaran BlackBerry
di Rusia pada kuartal ke akhir 2005, setahun lebih lambat dari Indonesia yang
sudah mulai menggunakan BlackBerry pada Desember 2004. Tetapi kesepakatan
kerjasama ini tidak bisa langsung dieksekusi oleh kedua pihak, karena belum
adanya izin dari FSB (dulunya KGB). Izin belum diberikan karena pihak Federasi
Rusia masih harus meneliti sejauh mana efek yang bisa ditimbulkan dari kemampuan
BlackBerry itu. Selain meneliti berbagai kemungkinan yang akan ditimbulkan oleh
BlackBerry, pemerintah juga menyiapkan segala sesuatu untuk menangani telepon
pintar itu. Akhirnya pada akhir 2007 pihak Kremlin memberikan izin kepada
BlackBerry untuk masuk ke Rusia. Dan MTS mulai mengimpor BlackBerry pada awal
2008. Izin yang diberikan juga seperti pemberian visa study bagi mahasiswa,
berlaku setahun dan akan diperpanjang kalau hasil evaluasi penggunaannya di
Rusia tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang ada.
Di
Rusia, Blackberry dipasarkan untuk pengguna personal baru pada awal 2009.
Makanya tidak heran kalau masih sangat banyak mahasiswa Rusia yang tidak kenal
BlackBerry. Popularitas BlackBerry dikalahkan oleh IPhone yang harganya jauh
lebih mahal. Seorang teman yang mau ke Rusia dalam rangka mengajar English menanyakan
kepada teman Rusia-nya apakah BlackBerry bisa digunakan di kota tempat dia tinggal nanti, tetapi
temannya menanyakan kembali “BlackBerry itu apa ?”
Yang
menarik walaupun pengguna BlackBerry belum terlalu banyak dan BlackBerry baru
dilayani oleh satu provider, justru di negara inilah untuk pertama kali di
dunia diciptakan software untuk membobol semua keamanan menjadi kebanggaan RIM
itu. Software bernama Elcomsoft Phone
Password Breaker itu diciptakan oleh perusahaan bernama Elcomsoft (http://www.elcomsoft.ru) dibawah CEO Vladimir
Katalov. Software ini merupakan software komersial pertama di dunia yang bisa
meretas password BlackBerry mengakses data-datanya dan mendeskripsi. Software
itu juga satu-satunya software di dunia yang bisa membongkar data iPhone dan mendeskripsi
passwordnya.
Nah
kalau di berbagai negara di dunia, demi keamanan negara dan alasan lainnya BlackBerry
harus diatur, kok di negara Republik Indonesia malah di tentang oleh
rakyatnya sendiri.. ??
No comments:
Post a Comment